Belajar dimanapun dan kapanpun

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Biologi Kelas XI


Disusun Oleh: 

Refi Rivani 

Biologi A/7

IAIN Syekh Nurjati Cirebon 


KOMPETENSI DASAR

3.7 : Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada  sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan  fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.

 4.7 : Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai  jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu  serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.

A. ZAT MAKANAN

Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan  cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem  pencernaan. Zat makanan dapat dikelompokkan menurut jumlah yang dibutuhkan oleh  makhluk hidup yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan makro,  yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, antara lain berupa  karbohidrat, protein, lemak, dan air. Zat makanan mikro, yaitu zat makanan yang  diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, antara lain berupa vitamin dan mineral.

Makanan yang kita makan harus dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil atau sederhana agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:

1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

2. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusakatau tua.

3. Pengaturan metabolisme tubuh.

4. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.

5. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.

6. Penghasil energi.

Zat-zat Makanan

1. Karbohidrat

Karbohidrat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Monosakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul paling  sederhana, molekul gugus gula yang termasuk monosakarida yaitu glukosa,  fruktosa dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida tersebut banyak terdapat  pada buah-buahan. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan dari  karbohidrat yang lebih kompleks susunan molekulnya.

 b. Disakarida terdiri atas dua molekul monosakarida, contoh disakarida adalah  sukrosa, maltose dan laktosa. Sukrosa banyak terdapat dalam gula pasir yang  dikonsumsi, adapun maltose terdapat di dalam biji-bijian. Laktosa adalah  karbohidrat yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewan  misalnya air susu.

c. Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul yang  kompleks. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen dan selulosa. Pati banhyak  terdapat di dalam umbi-umbian, glikogen banyak terdapat dalam otot dan hati  hewan, sedangkan selulosa banyak terdapat di bagian serat tumbuhan.

2. Protein

Protein adalah zat makanan yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen (H),  oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Sumber energi

b. Sebagai zat pembangan dalam tubuh

c. Berperan dalam sistesis zat=zat penting tubuh seperti hormone dan enzim

d. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

Sebelum diserap oleh tubuh, protein harus diubah dahulu menjadi asam amino.  Asam amino dibagi menjadi dua macam yaitu asam amino esensial dan asam  amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat  disintesis atau dibentuk oleh tubuh, jadi diperoleh melalui makanan. Sedangkan  asam amino nonesensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Bahan makanan yang banyak mengandung protein dapat digolongkan menjadi  dua macam yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah  protein yang diperoleh dari hewan, seperti daging, telur dan ikan. Adapun  protein nabati adalah protein yang diperoleh dari tumbuhan seperti kacang-kacangan.

3. Lemak

Lemak sering disebut lipid dan tersusun atas unsur C, H dan O. Di dalam satu  molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.  Asam lemak debadakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak  jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat pada daging, keju, susu dan mentega.  Sedangkan asam lemmak tak jenuh banyak terdapat pada minyak kedelai,  minyak kelapa, ikan dan minyak goreng.

Fungsi lemak bagi tubuh adalah:

a. Marupakan sumber energi

b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K

c. Sebagai pelindung organ-organ tubuh

d. Pembangun bagian sel

e. Sebagai makanan cadangan

Lemak memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan  karbohidrat dan protein. Oleh karena itu lemak akan lebih lama tinggal di  lambung .

4. Vitamin

Vitamin adalah zat organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.  Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, vitamin memiliki peran sangat  penting bagi tubuh seperti untuk kesehatan mata dan tulang. Semua jenis  vitamin dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu vitamin yang larut dalam  air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). 

5. Mineral

Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relative sedikit. Sumber  mineral dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan. Fungsi mineral bagi tubuh  Antara lain:

a. Bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya tulang, gigi, rambut,  kuku, kulit dan sel darah merah.

b. Sebagai bahan pengatur, misalnya keseimbangan keasaman cairan tubuh,  proses penggumpalan darah dan membantu proses metabolisme dalam  tubuh.


B. SALURAN DAN KELENJAR PENCERNAAN MAKANAN

1. Proses Pencernaan pada Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar  menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang  kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organorgan pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya  tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang  dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,  yaitu :

a. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk  kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan  mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.

b. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang  lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang  dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam  tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat  pencernaan makanan.  

Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar  pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu  proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari  kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini  akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran  pencernaan makanan pada manusia.

2. Alat Pencernaan Makanan  

a. Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari  luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses  pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair  yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan  pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut  (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus  (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat  pada gambar berikut ini.


1. Mulut

Beberapa organ di dalam mulut, yaitu:

a) Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.  Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan  lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri,  gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi  manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi  (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan  bagian gigi yang tampak dari luar.  Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri  berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi  geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar  berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan  fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang  berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi  geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi  untuk mengunyah makanan.   Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan  akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita  amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti  pada gambar berikut ini.

Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi  mahkota gigi.

Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan  rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluhpembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit,  karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b) Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan  membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga  berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan  asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon  oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda,  yaitu:

a) Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan

b) Rasa manis —–> lidah bagian ujung

c) Rasa asam —–> lidah bagian samping

d) Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.  Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi  dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan  reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas  sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang  disebut papilla.

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam  rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :

 a) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.

b) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.

c) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar  submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang  mengandung air dan lendir.  Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah  berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan.  Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam,  dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin  berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat  karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah  dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan  baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2) Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut  dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah  dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi  proses pencernaan. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga  mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini  disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan  melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak  peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk  mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat  dilihat pada gambar berikut.

3) Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah  kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.  Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah  yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan  dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan  langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus  terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke  dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan  menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi,  sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah  lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti  bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai  kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung  mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim  pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam  lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri  yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan  pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi  pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu  (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin  menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan  hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.  Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai  dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus  baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong.  Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat  lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu  disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung.  Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan  sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4) Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan  tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri  dari :

 Usus dua belas jari (duodenum)

Usus kosong (jejenum)

Usus penyerap (ileum)

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan  berbagai enzim pencernaan.. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar  berikut ini.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili  (Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus  halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.  Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh  getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus  menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah  atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah  diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui  pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung  kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama  empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel.

Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak  akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh  getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran  darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati  untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D,  E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah  bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran  darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

5) Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan  lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat  bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E.  coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses  pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak  mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air  diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi  penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai  dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir  pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat  sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24  jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh  gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini  dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6) Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang  lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila  feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan  dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot  polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan  sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan  mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.  Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

b. Kelenjar pencernaan  

Kelenjar pencernaan berperan untuk menghasilkan berbagai enzim pencernaan.  Enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan ini dibutuhkan untuk  membantu proses pencernaan makanan. Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar  ludah (saliva), pankreas, dan hati yang berperan untuk menghasilkan enzim/getah  pencernaan sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.

1) Kelenjar ludah

Kelenjar ludah ialah kelenjar pencernaan yang pertama kali mencerna  makanan ketika makanan masuk ke dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan  enzim ptialin yang berguna untuk mengubah zat tepung menjadi gula.

2) Kelenjar lambung

Kelenjar lambung ialah kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim asam  klorida, renin, pepsin. Enzim pada lambung dihasilkan oleh dinding lambung.  Asam klorida (HCL) dipengaruhi oleh hormon gastrin dan gerak refleks yang  muncul ketika makanan masuk ke dalam lambung. Berikut enzim yang diroduksi oleh dinding lambung beserta fungsinya :

- Asam klorida (HCL) untuk membunuh kuman penyakit dan bakteri yang  masuk bersama makanan.

 - Renin untuk mengendapkan protein susu pada air susu yang hanya terdapat  pada asi - Pepsin untuk untuk mengubah protein menjadi pepton.

3) Kelenjar hati

Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah kanan. Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan terbesar pada manusia  yang berwarna merah kecoklatan. Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk  menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk mencerna makanan.  Empedu dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau  rusak. Hati mampu memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya.  Cairan empedu berguna untuk mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran  lemak menjadi partikel partikel yang lebih kecil agar lebih mudah diserap dan  di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.

4) Kelenjar pancreas

Kelenjar pankreas ialah kelenjar pencernaan yang terletak di dalam rongga perut dekat lambung dan usus halus. Pankreas menghasilkan enzim  pencernaan yang disalurkan ke dalam usus. Enzim yang dihasilkan oleh  pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin yang diproduksi oleh usus  duabelas jari. Berikut enzim yang dihasikan oleh pankreas beserta fungsinya :

- Amilase untuk mengubah amilum menjadi glukosa

- Lipase untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan mengubah lemak  menjadi gliserol.

- Tripsin untuk mengubah protein menjadi senyawa asam amino.

5) Kelenjar usus

Kelenjar usus pada manusia dibedakan menjadi usus duabelas jari dan usus  halus. Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran  empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung  empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua  belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu  (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna  empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah  merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat  pada feses. 


C. KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN

1. Gangguan/Kelainan pada Sistem Pencernaan

Ada beberapa penyakit yang akan mengancam sistem pencernaan manusia, antara  lain.

 a. Diare

 Merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami.  Dimana gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses  penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar  si penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang  menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita mengkonsumsi  makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu  gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak  terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah,  maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang  mana gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada  dinding usus besar orang yang menderitanya.

b. Gastritis  

Merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami  peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu  tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita  mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kuman penyebab penyakit.

c. Maag

Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena  penyakit yang satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan  penyakit atau gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya rasa  perih pada dinding lambung, selain itu maag juga disertai dengan adanya rasa  mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena tingginya kadar  asam lambung. Penyebab utama gangguan ini yaitu karena pola makan penderita  tidak baik atau tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter pylori,  merupakan bakteri penyebab terjadinya maag pada manusia.

d. Sembelit  

Merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita  akan mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena  usus besar menyerap air terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena kurang  mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan buah dan sayur atau  kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.

e. Hemaroid atau wasir  

Yaitu pembengkakan berisi pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah  yang terkena gangguan ini yaitu berada di sekitar atau di dalam bokong, entah  itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid yaitu  penyakit ringan serta tidak menimbulkan adanya gejala.

f. Parotitis Epidimika

Penyakit ini menyerang kelenjar ludahterutama kelenjar parotis. Akibatnya, kelenjar yang  terserang menjadi bengkak, panas, dan nyeri. Parotitis disebabkan oleh sejenis virus yang ditularkan melalui air ludah.

g. Caries Gigi (Gigi berlubang)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Bakteri ini dapat mengubah karbohidrat  menjadi asam laktat. Asam inilah yang secara perlahan-lahan dapat melarutkan email dan  menimbulkan lubang. Apabila lubang tersebut telah mencapai pulpa, gigi akan terasa sakit.  Untuk mencegah penyakit ini, gosoklah gigi Anda setelah makan.

h. Apendisitis  

Merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau usus  buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisasisa makanan yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing. Sehingga  lama kelamaan umbai cacing tersebut akan menjadi busuk serta akan  menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika umbai cacing tidak  segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus  buntu ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau penyakit ini tidak terawat, maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup  tinggi.

i. Tukak lambung  

Merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan ini disebabkan  karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini  juga bisa saja muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau  kerongkongan.

 j. Apendix atau radang usus buntu

Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan  ini terjadi karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara usus buntu dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji cabai.

k. Sariawan  

Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan  yang biasanya muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini  maka ketika makan akan merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam  pada rongga lidah atau rongga mulut. Dimana penyebab yang paling mendasar  dari penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.

l. Kolik  

Merupakan suatu rasa nyeri yang muncul pada perut, dimana rasa nyeri ini akan  hilang dan timbul. Rasa nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena saluran  di dalam rongga perut tersumbat, seperti misalkan usus, saluran kencing,  empedu dan saluran telur pada wanita. Salah satu penyebab gangguan ini yaitu  karena mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam atau makan terlalu  banyak.

m. Mallnutrisi

Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan. Gizi buruk  ini disebabkan karena sel-sel pankreas atropi mengalami kehilangan reticulum  endoplasma terlalu banyak.

n. Keracunan  

Biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan. Dimana keracunan  biasanya terjadi karena pengaruh bakteri seperti bakteri Salmonela, yang mana  akan menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.

 o. Cacingan

Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat  Indonesia, hal ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami  penyakit yang satu ini. Cacingan merupakan penyakit yang menyerang sistem  pencernaan manusia. Penyakit ini biasanya dialami oleh anak-anak, namun  bukan berarti orang dewasa tidak akan mengalaminya.

2. Teknologi yang berhubungan dengan pada sistem pencernaan makanan

Ada beberapa kelainan atau gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat  diperiksa atau diatasi dengan alat yang disebut dengan Endoskop. Endoskop  merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa bagian atau organ dalam tubuh  melalui celah atau bagian tubuh yang diiris.  Berikut ini akan saya perkenalkan beberapa nama atau macam-macam endoskop  khusus yang digunakan untuk memeriksa organ-organ tertentu. Endoskop dan  kegunaannya :

1. Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien /  penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu hal.

2. Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian organ yang ada  dalam perut.

3. Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa rongga belokan  berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.

 4. Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci  perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung

5. Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian duodenum (  usus duabelas jari, bagian sari usus halus ).

6. Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian colon ( usus  besar).

7. Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan rectum atau mengeluarkan gas-gas  dari usus.

8. Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa rongga saluran antara  anus dan rektum (anorektal ).

 9. Protoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian anus / dubur.

 


Referensi

Tresnaasih, Icih. 2020. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Pencernaan Manusia Kelas XI. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN. 




Share:

JARINGAN HEWAN

 JARINGAN HEWAN

Biologi Kelas XI 


Disusun Oleh :

Refi Rivani

Biologi A/7

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON


KOMPETENSI DASAR 

3. 4 Menganalisis keterkaitan antara struktur jaringan, letak dan fungsi organ  pada hewan. 

4. 4 Menyajikan data hasil pengamatan berbagai bentuk sel penyusun  jaringan hewan untuk menunjukkan keterkaitannya dengan letak dan fungsi  dalam bioproses dan aplikasinya dalam berbagai aspek kehidupan.

PETA KONSEP 



A. JARINGAN EPITEL

       Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh  atau membatasi permukaan suatu rongga tubuh.
Jaringan epitelium memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
  • Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. 
  • Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, tetapi mengandung  sel saraf. 
  • Sel-sel memiliki daya regenerasi yang tinggi. 
  • Bentuk selnya bervariasi, seperti bersisi, bersudut banyak (poligonal), atau tidak . 
Jaringan epitelium memiliki fungsi sebagai berikut: 
  • Transportasi, Pengangkutan zat-zat antarjaringan atau rongga yang  dipisahkan. 
  • Absorpsi, misalnya penyerapan sari-sari makanan pada usus halus. 
  • Pelindung jaringan di bawahnya. 
  • Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dari epitelium membran maupun  kelenjar. 
  • Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon dioksida, dan garam-garam tertentu. 
  •  Eksteroreseptor, menerima rangsangan dari lingkungan.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dibedakan menjadi empat macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.
a. Epitelium pipih 
    Epitelium pipih tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih seperti lembaran dengan inti sel tampak seperti cakram. Epitelium pipih dibedakan menjadi  dua macam, yaitu : 
        1) Epitelium pipih selapis 
            merupakan epitelium yang tersusun dari selapis  sel berbentuk pipih. Seluruh sel pada epitelium ini terletak di atas  membran basal dan mencapai permukaan. Terdapat pada alveolus paruparu, endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul Bowman dan  lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paru-paru), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta  endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh limfa. Berfungsi dalam  proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi. 
        2) Epitelium pipih berlapis 
            merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk pipih. Akan tetapi, pada lapisan sel-sel yang  lebih dalam bentuknya dapat berupa kubus atau silindris. Terdapat pada  pada kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata.  berfungsi dalam proteksi (perlindungan). 

b. Epitelium kubus (kuboid) 
    Epitelium kubus tersusun dari sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti sel  berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus dibedakan menjadi dua macam,  yaitu : 
        1) Epitelium kubus selapis 
            merupakan epitelium yang tersusun dari  selapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada tubulus kontortus proksimal  dan tubulus kontortus distal pada nefron ginjal, permukaan luar ovarium,  kelenjar ludah, kelenjar tiroid, pankreas, serta lensa mata. berfungsi  dalam proteksi, sekresi, dan absorpsi. 
        2) Epitelium kubus berlapis 
            merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada kelenjar keringat dan  kelenjar minyak. Berfungsi untuk proteksi, sekresi, ekskresi, dan  absorpsi.

c. Epitelium silindris 
    Epitelium silindris tersusun dari sel-sel yang berbentuk heksagonal  memanjang (silinder). Inti sel dari epitelium ini berbentuk pipih memanjang,  berderet pada ketinggian yang sama, dan letaknya lebih dekat ke permukaan  basal. Dibedakan menjadi tiga macam, yaitu  
        1) Epitelium silindris selapis 
            merupakan epitelium yang tersusun dari  selapis sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel epitelium silindris selapis  biasanya terdapat sel goblet, yaitu sel berbentuk piala yang berfungsi  menghasilkan lendir. Ada yang bersilia dan ada yang tidak bersilia.  Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus,  vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Sementara itu, epitelium  silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian besar saluran  pencernaan seperti lambung, usus halus, dan kantong empedu. Berfungsi untuk sekresi dan absorpsi. 
        2) Epitelium silindris berlapis 
            merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan  tetapi, sel-sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan  berbentuk polihedral tidak teratur. Terdapat pada pada uretra, laring,  faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak adalah untuk proteksi dan sekresi. 
        3) Epitelium silindris berlapis semu bersilia 
            merupakan epitelium yang  tersusun dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah  epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada epitelium ini  terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di  atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu bersilia adalah untuk  proteksi. Terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan  saluran pernapasan.

d. Epitelium transisional 
    Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubahubah. Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris, bagian tengah  terdiri atas selsel kubus polihedral, dan bagian permukaan dalam  (superfasial) terdiri atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih. Terdapat pada  organ-organ yang dapat mengalami peregangan, misalnya ureter, vesika  urinaria, pelvis renalis, dan uretra. Oleh sebab itu, sel-sel epitelium pada  organ-organ tersebut dapat berubah-ubah bentuk sesuai dengan tingkat  peregangannya.

e. Epitelium kelenjar 
       Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat  yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu. 
        1) Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi ini disalurkan ke  permukaan tubuh melalui suatu saluran yang bentuknya bermacam-macam, seperti lurus, bergelung, atau bercabang. Sekret yang dikeluarkan  berupa cairan jernih yang mengandung enzim atau musin. Contoh  pankreas, kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan kelenjar keringat. 
        2) Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung  ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa (sekresi internal). Oleh  karena tidak memiliki saluran, maka kelenjar endokrin disebut juga  kelenjar buntu. Sekret yang dikeluarkan berupa hormon. Contoh kelenjar  endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan  kelenjar timus.



B. JARINGAN IKAT

    Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat atau menyokong  jaringan lain. Jaringan ikat berkembang dari jaringan mesenkim yang berasal dari  lapisan embrional mesoderm. 

Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai berikut: 

  • Pengikat dan penyambung jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.  Contohnya tendon yang menghubungkan jaringan tulang dengan jaringan otot. 
  • Penyokong dan pembentuk struktur tubuh. Contohnya jaringan ikat tulang. 
  • Pelindung suatu organ. Contohnya jaringan ikat yang membungkus organorgan tubuh, seperti pleura yang membungkus paru-paru. 
  • Penyimpan energi, misalnya jaringan ikat lemak. 
  • Pengangkutan zat-zat dalam tubuh, misalnya jaringan ikat darah dan jaringan  ikat limfa. 
  • Pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit, misalnya jaringan ikat  darah yang mengandung sel-sel darah putih penghasil antibodi.
Jaringan ikat tersusun dari dua komponen utama, yaitu bahan intersel (matriks)  dan selsel penyusun jaringan ikat. 

        a) Matriks jaringan ikat 

Matriks jaringan ikat tersusun dari substansi dasar dan serat-serat. 

1) Substansi dasar (substansi intersel amorf) merupakan media cair  homogen yang berbentuk sol, gel, atau gel kaku. Cairan yang berbentuk sol  dan gel dapat mempermudah terjadinya proses difusi nutrisi dan zat-zat sisa  metabolisme antara kapiler dan sel. Sementara itu, cairan yang berbentuk  gel kaku dapat membantu menyokong jaringan. Substansi dasar tersusun  dari senyawa glukosaminoglikans atau asam mukopolisakarida dan  glikoprotein. 

2) Serat-serat (fibrosa) merupakan komponen jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong. Serat dapat dibedakan menjadi serat kolagen, serat  elastin, dan serat retikular. 

3) Serat kolagen adalah serat yang tersusun dari protein kolagen berwarna putih dengan bentuk serat lurus memanjang atau sedikit bergelombang. Serat kolagen memiliki daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serat ini juga bersifat ulet, lunak, dan mudah dibengkokkan. Serat kolagen terdapat pada tendon (jaringan penghubung antara otot dan tulang), ligamen, tulang, dan kulit. 

4) Serat elastin adalah serat yang berwarna kuning dan berbentuk pita pipih  atau benang silindris panjang. Serat elastin lebih tipis daripada serat kolagen  sehingga memiliki elastisitas yang tinggi. Semakin tua usia seseorang,  semakin menurun sifat elastisitas dari serat tersebut. Serat elastin tersusun  dari protein albuminoid dan terdapat pada pembuluh darah, selaput tulang  rawan laring, dan antarruas tulang belakang. 

5) Serat retikular adalah serat yang mirip dengan serat kolagen, tetapi lebih  halus. Serat ini tersusun seperti jala, serta memiliki elastisitas yang rendah  seperti halnya serat kolagen. Serat retikular berperan penting sebagai  penyokong dan penghubung jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya  membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.

        b) Sel-sel penyusun jaringan ikat
Sel-sel penyusun jaringan ikat terdiri atas fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, sel plasma, sel pigmen, sel darah putih, dan sel mesenkim.
1) Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat selain makrofag. Fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya besar, pipih, dan bercabang-cabang sehingga dari samping tampak seperti  gelendong, serta inti sel berbentuk memanjang dan memiliki satu atau dua  anak inti. Fibroblas berfungsi menyekresikan protein, khususnya fibroblas  yang berbentuk serat. 
2) Makrofag (histiosit) bersama-sama dengan fibroblas menjadi sel yang  paling banyak terdapat pada jaringan ikat. Makrofag memiliki ciri-ciri,  antara lain bentuk selnya tidak beraturan, terdapat di dekat pembuluh  darah, dapat melakukan gerak amuboid menuju tempat terjadinya  peradangan, dan bersifat fagositosis, yaitu memakan za-zat buangan, benda  asing, bakteri, sel mati, dan sel darah yang keluar dari pembuluh darah.  Makrofag berperan pada reaksi imunologis tubuh dan sekresi enzim-enzim  seperti lisozim, kolagenase, dan elastase. 
3) Sel tiang (mast cell) merupakan sel yang berfungsi menghasilkan heparin  dan histamin. Heparin adalah zat yang berperan dalam proses pembekuan  darah, sedangkan histamin adalah zat yang berperan meningkatkan  permeabilitas kapiler darah. Sel tiang memiliki bentuk lonjong, tidak teratur,  kadang-kadang dilengkapi dengan pseudopodia yang pendek, dan memiliki  inti kecil yang tertutup granula. 
4) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.  Jika suatu jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, jaringan tersebut  dinamakan jaringan adiposa. Setiap sel lemak mengandung satu tetes  minyak yang besar dan sedikit sitoplasma dengan inti berbentuk pipih pada  salah satu sudutnya. 
5) Sel plasma merupakan sel yang berfungsi menghasilkan antibodi. Sel  plasma mirip dengan limfosit yang mengandung banyak sitoplasma. Sel  plasma sering ditemukan pada membran serosa, jaringan limfoid, serta di  bawah membran epitelium yang basah pada saluran pencernaan dan  pernapasan. 
6) Sel pigmen merupakan sel yang mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen terdapat pada jaringan ikat padat kulit, lapisan koroid mata, dan piameter pada otak. 
7) Sel darah putih (leukosit) merupakan sel yang berfungsi melawan patogen seperti bakteri, virus, atau protozoa. Ada beberapa jenis leukosit, yaitu  limfosit, monosit, netrofil, eosinofil, dan basofil. Leukosit diangkut oleh  sirkulasi darah, tetapi melakukan fungsinya di luar pembuluh darah. Oleh  sebab itu, leukosit dapat ditemukan pada jaringan ikat. 
8) Sel mesenkim merupakan sel embrional yang masih dapat ditemukan pada  orang dewasa. Sel mesenkim berukuran lebih kecil dibandingkan dengan  fibroblas dan memiliki bentuk seperti bintang. Sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi jenis sel penyusun jaringan ikat longgar atau  menjadi sel otot polos pada pembuluh darah yang cedera. Sel mesenkim  banyak terdapat di sepanjang pembuluh darah kapiler. 
Berikut ini adalah  gambar komponen-komponen jaringan ikat.

        c) Macam-Macam Jaringan Ikat 
    Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan ikat sejati,  jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong. 
            1) Jaringan Ikat Sejati 
            Jaringan ikat sejati dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan  ikat longgar dan jaringan ikat padat. 
              Jaringan Ikat Longgar 
            Jaringan ikat longgar memiliki ciri-ciri, yaitu susunan serat-seratnya  longgar dan memiliki banyak substansi dasar. Serat-serat penyusunnya  terdiri atas serat kolagen dan serat elastin. Jaringan ikat longgar dapat  ditemukan di sekitar organ tubuh atau pembungkus pembuluh darah dan  saraf. Jaringan ikat longgar memiliki fungsi sebagai berikut.
  • Memberi bentuk pada organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum  tulang, dan hati.
  •  Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh  jaringan lain. Contohnya menyelubungi serat otot, melekatkan  jaringan di bawah kulit, membentuk membran yang membatasi  jantung dan rongga perut, serta membentuk membran yang disebut  mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang  tepat.
            - Jaringan Ikat Padat 
            Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat yang berimpitan padat  dengan sedikit sel dan substansi dasar. Serat yang dominan adalah serat  kolagen, sehingga jaringan ikat padat sering disebut dengan jaringan  kolagen. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis. Fungsi jaringan ikat  padat adalah untuk menghubungkan suatu organ dengan organ yang lain. Jaringan ikat padat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan  ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur.
        2) Jaringan Ikat Cair 
Jaringan ikat cair adalah jaringan ikat yang sel-sel penyusunnya terdapat  di dalam suatu matriks berupa larutan atau berbentuk cairan. Jaringan ikat  cair terdiri atas jaringan darah dan jaringan limfa (getah bening). 
            - Jaringan Darah 
               Jaringan darah terdiri atas plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah.  Plasma darah berupa cairan yang mengandung berbagai macam  protein, asam amino, peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral.  Trombosit berbentuk lempengan, tidak berinti, dan berperan dalam proses pembekuan darah. Sel-sel darah terdiri atas eritrosit (sel darah  merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit berbentuk bulat  dengan cekungan di tengah (bikonkaf ), tidak berinti, dan  sitoplasmanya mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Leukosit memiliki bentuk bervariasi, berinti, dapat  bergerak amuboid, dan berperan dalam pertahanan tubuh terhadap  infeksi. 
               - Jaringan Limfa (Getah Bening) 
                 Jaringan limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan  dan kembali ke dalam aliran darah. Pada saat limfa melewati nodus  limfa, akan ditambahkan antibodi (immunoglobulin) dan sebagian  besar sel-sel yang terdiri dari limfosit. Nodus limfa terdapat di dalam  tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan. Limfa yang  mengalir dari dinding usus halus berwarna seperti susu karena  mengandung lemak. Limfa dapat membeku, tetapi prosesnya lebih  lama dibandingkan dengan pembekuan darah. Hasil pembekuan limfa  lebih lunak daripada pembekuan darah.
        3) Jaringan Ikat Penyokong 
            Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berfungsi sebagai  penyokong tubuh. Ada dua macam jaringan ikat penyokong, yaitu jaringan  tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang keras (osteon).
            - Jaringan Tulang Rawan (Kartilago) 
                Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat  dengan matriks elastis. Jaringan tulang rawan tersusun dari sel-sel yang  disebut kondrosit dan matriks dari bahan kondroitin sulfat. Kondrosit  berbentuk lonjong atau bulat dan memiliki inti dengan beberapa anak  inti di dalamnya. Kondrosit terletak di dalam rongga kecil yang disebut lakuna. Jaringan tulang rawan tidak memiliki saraf, pembuluh darah,  dan pembuluh limfa. Pada anak-anak, jaringan tulang rawan berasal  dari mesenkim dan lebih banyak mengandung kondrosit. Sementara  pada orang dewasa jaringan tulang rawan berasal dari perikondrium dan banyak mengandung matriks. Berdasarkan perbedaan senyawa pada matriksnya, jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam,  yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan  elastik.
            - Jaringan Tulang Keras (Osteon) 
                Jaringan tulang keras tersusun dari matriks dan komponen seluler.  Matriks tulang sangat padat dan kaku, mengandung glikosaminoglikans,  serat osteokolagen, garam anorganik kalsium fosfat, kalsium karbonat,  sedikit kalsium fluorida, serta magnesium fluorida. Sementara itu,  komponen seluler terdiri dari empat macam, yaitu osteoprogenitor, osteoblas, osteosit (sel tulang), dan osteoklas. Fungsi tulang keras  adalah sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan melindungi organ-organ dalam.
        Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi dua macam,  yaitu tulang spongiosa (tulang spons) dan tulang kompak. 
       Tulang spongiosa adalah tulang keras yang memiliki rongga-rongga, tersusun dari trabekula (lamela-lamela yang memiliki lakuna  dengan osteosit di dalamnya), dan lempeng-lempeng yang saling  berhubungan. Terdapat pada bagian dalam tulang dan langsung  berhubungan dengan sumsum tulang. - Tulang kompak adalah tulang keras yang tidak memiliki rongga.  
        Tulang kompak tersusun dari berjuta-juta sistem Havers. Sistem  Havers terdiri atas lamela matriks tulang, lakuna, kanalikuli, dan  saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh darah,  limfa, serabut saraf, dan jaringan ikat. Setiap saluran Havers dikelilingi 5-20 lamela yang tersusun konsentris. Di dalam lakuna  terdapat osteosit. Lakuna dan kanalikuli berhubungan langsung  dengan saluran Havers. Antara saluran Havers dan saluran Havers  lainnya dihubungkan oleh saluran melintang yang disebut saluran  Volkmann.

C. JARINGAN OTOT

    Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot  atau serat-serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki  membran yang disebut sarkolema. Sarkolema memisahkan sel otot satu dengan  sel otot yang lain. Sel otot juga memiliki sitoplasma yang disebut sarkoplasma.  Serat otot disebut miofibril. Miofibril tersusun dari satuan-satuan yang lebih kecil  yang disebut miofilamen. Miofilamen ada yang tebal dan ada yang tipis. Miofi lamen tipis mengandung aktin dan Miofilamen tebal mengandung miosin. Aktin  dan miosin menyebabkan sel otot bersifat kontraktil. Pada setiap miofibril  terdapat beberapa unit pita terang dan pita gelap yang disebut sarkomer.

Jaringan otot terdiri dari: 

a. Jaringan otot polos 

    Jaringan otot polos tersusun dari sel-sel otot polos yang memiliki ciri-ciri  sebagai berikut: 

  • Bentuk sel seperti gelendong dengan kedua bagian ujungnya meruncing  dan bagian tengahnya melebar. 
  • Selnya berukuran panjang 30 – 200 μm dan berdiameter 5 – 10 μm. 
  • Inti sel berjumlah satu, berbentuk oval, dan terletak di tengah sel. 
  • Pada sel tidak terdapat pita terang dan pita gelap. 
  • Aktivitas sel lambat, tetapi tidak mudah lelah. Oleh karena itu, otot polos mampu berkontraksi dalam jangka waktu yang lama. 
  • Kerja otot polos dipengaruhi oleh sistem saraf otonom (saraf tak sadar),  baik saraf simpatis maupun saraf parasimpatis. Oleh sebab itu, otot polos  bersifat involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat  diperintah. Cara kerja saraf simpatis berlawanan dengan saraf  parasimpatis. Misalnya pada lambung. Jika terjadi kontraksi pada otot  lambung, saraf simpatis akan memperlambat kontraksi, sedangkan saraf  parasimpatis akan mempercepat kontraksi. 
  •  Otot polos memiliki struktur yang lebih kecil daripada otot lurik. 
  • Otot polos memiliki aktin, miosin, dan tropomiosin, tetapi tidak memiliki troponin. Selain itu, otot polos hanya memiliki sedikit mitokondria.
  • Otot polos dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. - Otot polos unit tunggal adalah otot polos yang terdiri dari ratusan sampai jutaan serabut yang berkontraksi secara keseluruhan sebagai  suatu kesatuan. Contohnya, otot polos yang menyusun dinding organ  dalam seperti usus, lambung, saluran empedu, ureter, uterus, dan  pembuluh darah. - Otot polos unit ganda adalah otot polos yang terdiri dari serabut  otot yang berbeda-beda. Setiap serabut otot bekerja sendiri-sendiri tanpa bergantung dengan serabut otot lainnya. Jenis otot polos ini  juga jarang menimbulkan kontraksi yang spontan. Contohnya, otot  polos siliaris pada mata dan otot piloerektor pada rambut yang  menyebabkan rambut berdiri karena rangsangan saraf simpatis.

struktur otot polos
b. Jaringan otot lurik (otot rangka) 
    Jaringan otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat pada tulang  rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot lurik dikenal sebagai  daging.  Ciri-ciri jaringan otot lurik adalah sebagai berikut: 
  • Bentuk selnya silindris panjang dengan bagian ujung-ujungnya  meruncing, tetapi agak membulat pada bagian yang berbatasan dengan  tendon. 
  • Jaringan otot lurik tidak bercabang-cabang. 
  • Selnya berukuran panjang 1 – 40 mm dan berdiameter 10 – 100 μm. 
  • Memiliki banyak inti sel dengan bentuk silindris dan terletak di bagian  pinggir. 
  • Miofibril pada otot lurik terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal yang  sejajar dan tersusun berdampingan. 
  • Filamen tipis terdiri atas tiga macam protein, yaitu aktin, troponin, dan  tropomiosin.  
  • Filamen tebal terdiri atas protein miosin. 
  • Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih, serta tersusun  menurut pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis  seran lintang (lurik). 
  • Garis terang disebut pita I (isotrop) dan garis gelap disebut pita A  (anisotrop). 
  • Setiap pola yang tersusun dari pita I dan pita A membentuk sarkomer,  yaitu unit fungsional otot rangka karena mampu berkontraksi. Dengan  demikian, satu miofibril tersusun dari banyak sarkomer yang berderet. 
  • Aktivitas sel cepat, tetapi mudah lelah. Oleh karena itu, jaringan otot  lurik tidak dapat berkontraksi dalam jangka waktu lama. 
  • Kerja otot lurik dipengaruhi oleh otak, sehingga bersifat volunter, yaitu  bekerja di bawah kesadaran dan dapat diperintah.
  • Memiliki banyak mitokondria berukuran besar dengan banyak sekat di dalamnya. Mitokondria terletak memanjang berderet-deret di  sepanjang serabut, di bawah sarkolema, dan di antara mio_ bril. 
  • Otot lurik melekat pada rangka dengan perantara tendon. Selain itu,  otot lurik juga terdapat pada lidah dan bibir. 
Berikut ini adalah gambar struktur otot lurik.
struktur otot lurik
c. Jaringan otot jantung (miokardium) 
Jaringan otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan otot lurik, tetapi  cara kerjanya seperti otot polos.  Ciri-ciri jaringan otot jantung adalah sebagai berikut: 
  • Bentuk selnya silindris bercabang-cabang dengan percabangan yang  saling bertautan. Pertemuan antarcabang pada jaringan otot jantung  disebut sinsitium. Adanya sinsitium memungkinkan penyampaian  implus saraf antara sel otot jantung satu dengan yang lain dapat  berlangsung secara cepat. Otot jantung mempunyai diskus interkalaris,  yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan  mikroskop. 
  • Memiliki satu atau dua inti yang letaknya di bagian tengah sel. 
  • Terdapat pita terang dan pita gelap seperti pada otot lurik. Pada otot  jantung terdapat pigmen lipofusin, yaitu pigmen berbentuk butiran-butiran berwarna kecokelatan yang mengandung bahan-bahan lemak.  Selain pada sel otot jantung, pigmen lipofusin juga terdapat pada sel hati  dan sel saraf. 
  • Dapat melakukan kontraksi terus-menerus tanpa beristirahat. Hal ini dikarenakan otot jantung memiliki banyak mitokondria, mioglobin, dan menerima suplai darah yang mengandung oksigen dan nutrisi secara  terusmenerus. 
  • Kerja otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom sehingga bersifat  involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah. 
  • Di dalam otot jantung terdapat serat Purkinje, yaitu serat otot jantung  khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat  kecepatan hantaran serabut otot jantung. Serat Purkinje terletak di  endokardium, yaitu lapisan dalam otot. 
  • Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung. 
Berikut ini adalah  gambar struktur otot jantung
struktur otot jantung


D. JARINGAN SARAF

    Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Jaringan saraf menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat  saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat  saraf ke organ lainnya. Jaringan saraf tersusun dari dua macam sel, yaitu neuron  (sel saraf ) dan neuroglia (sel penyokong). 

    1. Neuron (Sel Saraf)
Setiap neuron terdiri atas badan sel, dendrit, akson atau neurit, selubung mielin, sel Schwann, dan nodus Ranvier.

Badan sel, merupakan bagian utama dari neuron. Fungsi badan sel adalah menerima impuls dari dendrit. 
- Dendrit adalah cabang-cabang badan sel yang pendek. Dendrit berfungsi menghantarkan impuls dari neuron sebelumnya ke badan sel. 
Akson atau neurit adalah cabang badan sel yang panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ke neuron berikutnya. 
Selubung mielin adalah selubung lemak yang membungkus akson. Fungsi selubung mielin adalah sebagai pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan.
Sel Schwann adalah sel-sel yang membungkus dan membentuk selubung mielin. Fungsi sel Schwann adalah mempercepat pergerakan impuls, membantu menyediakan makanan untuk akson, dan juga membantu akson melakukan regenerasi. 
- Nodus Ranvier adalah lekukan-lekukan di antara segmen selubung mielin atau bagian dari akson yang tidak tertutup selubung mielin. Fungsi utama  dari nodus Ranvier adalah sebagai batu loncatan untuk mempercepat  pergerakan impuls ke otak maupun sebaliknya. Nodus Ranvier  memungkinkan impuls bisa meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya  sehingga rangsangan lebih cepat sampai tujuan.
struktur sel neuron
Berdasarkan percabangan pada badan selnya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar. 
macam-macam neuron berdasarkan percabangan
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron konektor. 
• Neuron sensorik (neuron aferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor (alat-alat indra) ke pusat saraf. Neuron sensorik memiliki dendrit yang panjang dan akson yang pendek. Neuron sensorik disebut juga neuron indra. 
• Neuron motorik (neuron eferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor (otot). Neuron motorik memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron motorik disebut juga neuron penggerak. 
• Neuron konektor (interneuron) adalah neuron yang berfungsi meneruskan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik. Neuron konektor banyak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak. Neuron konektor merupakan neuron multipolar dengan dendrit yang pendek, tetapi berjumlah banyak, serta akson yang panjang atau pendek. Ujung dendrit dari saraf yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf lainnya membentuk sinapsis.

    2. Neuroglia (Sel Glia) 
        Neuroglia merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf.  Neuroglia juga membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan  baik. Neuroglia terdapat pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi  dengan jumlah yang mencapai setengah dari jumlah neuron. Neuroglia memiliki fungsi sebagai berikut: 
  • Menyediakan nutrisi bagi sel saraf (neuron). 
  • Membentuk selubung mielin pada sel saraf. 
  • Mempertahankan keseimbangan tubuh. 
  •  Menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat.
  • Berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf.
Setelah kalian membaca terkait Jaringan Hewan, kemudian silahkan untuk melaksanakan praktikum virtual, dengann mengklik link di bawah ini:
- Virtual Lab Jaringan Otot

Referensi
Saefulloh. 2020. Modul Pembelajaran SMA Biologi : Jaringan Hewan Biologi Kelas XI. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN


Share:

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

  SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Biologi Kelas XI Disusun Oleh:  Refi Rivani  Biologi A/7 IAIN Syekh Nurjati Cirebon  KOMPETENSI DASAR 3.7 :...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.